Penyakit Osteoporosis
Ini adalah jenis penyakit yang terjadi pada tulang seseorang, tulang menjadi berkurang kepadatannya, keropos, rapuh dan mudah patah serta bisa mengalami kelainan bentuk. Secara normal tulang berbentuk padat dan keras serta akan terus berkembang secara maksimal. Perkembangan tulang pada seseorang akan terus meningkat sampai batas umur 30 tahun, dan kemudian tulang akan mulai mengalami penurunan kepadatan secara perlahan-lahan. Untuk menjaga kepadatan tulang, tubuh banyak memerlukan kalsium, banyak mineral serta hormon tertentu dalam jumlah yang cukup. Bila komponen pembentuk tulang menjadi berkurang atau tidak tercukupi, maka bisa terjadi Osteoporosis pada seseorang.
Penyebab Osteoporosis
Penyakit Osteoporosis lebih sering terjadi pada kaum wanita. Penurunan kepadatan tulang yang menjadi penyebab Osteoporosis bisa terjadi karena beberapa sebab. Beberapa diantaranya yang menjadi penyebab Osteoporosis adalah:
* Kekurangan hormon estrogen, hormon ini berfungsi untuk mengatur masuknya kalsium ke dalam tulang. Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita berusia diatas 51 tahun.
* Tubuh penderita kekurangan zat kalsium, ini bisa karena pengaruh usia dan karena faktor makanan rendah kalsium.
* Terjadi ketidakseimbangan, antara hancurnya tulang pada tubuh seseorang, dan proses pembentukannya.
* Pada Osteoporosis sekunder, bisa disebabkan karena kondisi medis.
* Karena efek obat tertentu, karena merokok dan juga minuman beralkohol.
* Kekurangan hormon estrogen, hormon ini berfungsi untuk mengatur masuknya kalsium ke dalam tulang. Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita berusia diatas 51 tahun.
* Tubuh penderita kekurangan zat kalsium, ini bisa karena pengaruh usia dan karena faktor makanan rendah kalsium.
* Terjadi ketidakseimbangan, antara hancurnya tulang pada tubuh seseorang, dan proses pembentukannya.
* Pada Osteoporosis sekunder, bisa disebabkan karena kondisi medis.
* Karena efek obat tertentu, karena merokok dan juga minuman beralkohol.
Gejala Osteoporosis
Gejala awal dari penyakit Osteoporosis bisa tidak dirasakan oleh penderitanya. Dan seiring dengan semakin banyak tulang yang mengalami kerapuhan, ini akan menimbulkan berbagai gejala:
* Tulang terasa nyeri.
* Nyeri semakin terasa pad saat beraktifitas.
* Tulang belakang (punggun) terasa nyeri yang bersifat menahun.
* Terjadi kelainan bentuk pada tulang serta mudah patah.
* Tulang belakang bisa mengalami kelainan bentuk (bungkuk).
* Tulang terasa nyeri.
* Nyeri semakin terasa pad saat beraktifitas.
* Tulang belakang (punggun) terasa nyeri yang bersifat menahun.
* Terjadi kelainan bentuk pada tulang serta mudah patah.
* Tulang belakang bisa mengalami kelainan bentuk (bungkuk).