Pengertian Botulisme
Yang dimaksudkan dengan botulisme adalah suatu keadaan yang jarang terjadi dan bisa berakibat fatal, yang disebabkan oleh keracunan toksin (racun) yang diproduksi oleh Clostridium botulinum. Toksin ini adalah racun yang sangat kuat dan dapat menyebabkan kerusakan saraf dan otot yang berat. Karena menyebabkan kerusakan berat pada saraf, maka racun ini disebut neurotoksin.
Penyebab Botulisme
Bakteri Clostridium yang botulinum memiliki bentuk sporayang bertahan dalam keadaan dorman selama beberapa tahun dan tahan tehadap kerusakan. Jika lingkungan di sekitarnya lembab, terdapat cukup makanan dan tidak ada oksigen, spora akan mulai tumbuh dan menghasilkan toksin. Beberapa toksin yang dihasilkan Clostridium botulinum memiliki kadar protein yang tinggi, yang tahan terhadap pengrusakan oleh enzim pelindung usus. Jika makan makanan yang tercemar, racun masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan, menyebabkan foodborne botulism. Sumber utama dari botulisme ini adalah makanan kalengan. Sayuran, ikan, buah dan rempah-rempah juga merupakan sumber penyakit ini. Demikian juga halnya dengan daging, produki susu, daging babi dan unggas. Wound botulism terjadi jika luka terinfeksi oleh Clostridium botulinum.
Gejala Botulisme
Gejala botulisme terjadi setelah toksin masuk, karena semakin banyak toksin, makin cepat seseorang akan sakit. Gejala pertama biasanya berupa mulut kering, penglihatan ganda, penurunan kelopak mata dan ketidakmampuan untuk melihat secara fokus terhadap objek yang dekat, mual, muntah, kram perut dan diare.
Diagnosa Botulisme
Diagnosa harus berdasarkan pola yang khas dari gangguan saraf dan otot.
Cara Mengobati Botulisme
Penderita segera dibawa ke rumah sakit. Pengobatannya segera dilakukan meskipun belum diperoleh hasil pemeriksaan laboratorium untuk memperkuat diagnosis. Untuk mengeluarkan toksin yang tidak diserap dilakukan: perangsangan muntah, pengosongan lambung melalui lavase lambung, dan pemberian obat pencahar untuk mempercepat pengeluaran isi usus.