Pengertian Rinitis Non-Alergika
Yang dimaksudkan dengan rinitis non-alergika adalah suatu peradangan pada selaput lendir hidung tanpa latar belakang alergi.
Penyebab Rinitis Non-Alergika
Penyebab terjadinya rinitis non-alergika adalah infeksi pada saluran pernafasan bagian atas, baik oleh bakteri maupun virus, kelainan metabolisme prostaglandin, menghirup bahan-bahan iritan (misalnya debu kayu, bahan kimia, terjadi gangguan keseimbangan hormon (misalnya selama kehamilan, hipotiroid, pubertas, pemakaian pil KB, obat-obatan seperti ACE inhibitor, reserpin, guanetidin, fentolamin, metildopa, beta-bloker, klorpromazin, estrogen eksogen, kokain, obat anti peradangan non-steroid, gabapentin, penisilamin, dan aspirin.
Gejala Rinitis Non-Alergika
Beberapa gejala yang timbul sebelum penderita mengalami rinitis non-alergika adalah hidung terasa gatal, hidung meler, batuk, dan hidung tersumbat. Ciri khas dari rinitis infeksiosa adalah lendir hidung yang bernanah, yang disertai dengan nyeri dan tekanan pada wajah serta penurunan fungsi indera penciuman.
Diagnosa Rinitis Non-Alergika
Mendiagnosa rinitis non-alergika harus ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil tes kulit alergen yang negatif.
Cara Mengobati Rinitis Non-Alergika
Pengobatan yang dilakukan pada penderita rinitis non-alergika harus berdsarkan gejala dan penyebab penyakit tersebut. Pada umumnya, infeksi yang disebabkan oleh virus biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam waktu tujuh hingga sepuluh hari; sedangkan infeksi bakteri memerlukan terapi antibiotik. Selain itu, untuk status hipotiroid perbatasan, bisa diberikan ekstrak tiroidl, sedangkan rinitis karena kehamilan biasanya akan berakhir pada saat persalinan tiba.