Penjelasan Mengenai Mengurus Diri Sendiri Sewaktu Hamil

Pengertian Mengurus Diri Sendiri Sewaktu Hamil

Ini dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh wanita hamil agar dapat mengurus dirinya sendiri tanpa pertolongan dari orang lain, meski peran dari suami juga tetap dibutuhkan. Atau dapat diartikan dengan defines lain sebagai upaya perawatan diri seorang ibu untuk mendukung kesehatan janin yang dikandungnya supaya bisa terlahir normal nantinya.

Gejala Kehamilan

Diketahui bahwa gejala datangnya kehamilan pada seorang ibu dapat diketahui secara pasti oleh ibu itu sendiri. Hanya saja untuk memastikan secara lebih yakin maka ilmu medis dapat membantu melalui berbagai pemeriksaan.

Diagnosa Kehamilan

Tindakan ini juga harus dipahami oleh seorang ibu yang sedang hamil, dimana dapat diagnosa bahwa dirinya sedang positif hamil supaya juga siap menjaga kesehatan janin bayinya. Namun yang tidak boleh dilupakan bahwa peran suami dan ahli medis juga dibutuhkan dalam hal ini, hanya saja si Ibulah yang paling penting untuk paham tentang kehamilan yang sedang dialaminya.

Perawatan Kehamilan

Ada beberapa cara yang diyakini efektif untuk seorang ibu yang sedang hamil, diantaranya adalah :

1. Disarankan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi
2. Olahraga yang teratur
3. Pemeriksaan atau konsultasi rutin dengan dokter anak
4. Selalu menghindari hal yang beresiko terhadap kehamilanya atau berhati-hati dalam melakukan sesuatu.

Baca Selengkapnya..

Rahim Mengalami Pendarahan

Pengertian Rahim Mengalami Pendarahan

Ini adalah penyakit dimana penderita mengalami kondisi berupa pendarahan yang terjadi tidak normal disebabkan oleh perubahan hormonal. Biasanya penyakit ini terjadi pada awal atau akhir masa reproduktif.

Penyebab Rahim Mengalami Pendarahan

Secara medis diketahui bahwa penyakit ini disebabkan oleh kelainan hormon yang dapat mempengaruhi sistem reproduksi.

Gejala Rahim Mengalami Pendarahan

Jika sudah mengalami penyakit ini maka penderita akan mengalami gejala yang diantaranya adalah pendarahan secara tidak teratur dengan jumlah yang banyak.

Diagnosis Rahim Mengalami Pendarahan

Tujuan dari diagnosis adalah menemukan penyebab dan gejala pasti dari penyakit ini setelah dilakukan pemeriksaan fisik pada penderita, diantara pemeriksaan fisik itu adalah yang dilakukan pada bagian panggul. Selain itu, pemeriksaan lain yang dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan serum, tes fungsi tiroid dan pemeriksaan kada androgen.

Pengobatan Rahim Mengalami Pendarahan

Selain dipengaruhi oleh hasil diagnosis, pengobatan penyakit ini juga dipengaruhi oleh usia penderita dan keadaan lapisan rahim atau rencana penderita untuk hamil lagi. Hal ini dikarenakan penyakit ini berhubungan dengan rahim yang resiko terbesarnya adalah penderita akan sulit memperoleh keturunan.
Jika diagnosis menemukan bahwa penyakit ini masih termasuk ringan, maka jenis pengobatan yang dilakukan adalah masih berupa pemberian obat KB atau penambah hormon. Tapi jika penyakit ini sudah termasuk akut maka yang harus dilakukan adalah dengan dilatasi atau kuretase, hanya saja resiko yang harus diambil dengan metode kuretase adalah rahim yang harus diangkat sehingga dapat menyebabkan penderita hilang kemungkinan untuk mendapatkan keturunan. 

Baca Selengkapnya..

Pengertian Keluarga Berencana (KB)

Pengertian Keluarga Berencana (KB)

Ini adalah salah satu usaha yang bertujuan untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak. Selain itu juga dapat diartikan sebagai upaya untuk menghidari kehamilan yang bersifat sementara dan digunakan alat kontrasepsi untuk menghndari kehamilan. Tapi jika terjadi kegagalan dalam kontrasepsi  maka jalan terbaik adalah dengan melakukan oborsi.

Jenis Alat Kontrasepsi

Beberapa jenis alat kontrasepsi adalah :

1. Kontrasepsi oral. Contohnya seperti pil KB yang mengandung hormon, dalam bentuk kombinasi progesterin dan estrogen. Dengan mengkonsumsi pil KB maka dapat mencegah kehamilan dengan cara menghentikan pelepasan sel telur dan menjaga kekentalan lendir servikal. 
2. Kotrasepsi pengahalang. Alat kontrasepsi ini akan mengahalangi jalan masuknya sperma ke dalam rahim wanita, dan yang termasuk dalam alat kontrasepsi ini adalah : Kondom, bisa melindungi pemakainya dari penyakit PMS serta mencegah perubahan prekanker tertentu pada sel-sel rahim. Diafraghma, merupakan plastik yang berbentuk kubah dengan sabuk yang lentur, dipasang pada rahim. Penutup Rahim, bentuknya hampir menyerupai diafraghma, namun ukuranya lebih kecil dan lebih kaku, dipasanganya pada serviks.
3. Penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasi. Ini disebut juga dengan istilah coitus interruptus dimana dalam metode ini pria akan menarik penisnya dari vagina sebelum terjadi ejakulasi atau pelepasan sperma. Tapi metode ini juga dirasa kurang efektif karena untuk melakukanya perlu pengendalian diri yang tinggi.
4. Metode ritmik. Dalam metode ini, pasangan suami istri tidak melakukan hubungan seksual selama masa subur wanita.

Baca Selengkapnya..

Pengertian Komplikasi Persalinan

Persalinan merupakan pristiwa penting bagia seorang Ibua, karena pada saat itulah buah hati dia hadir ke dunia ini. Oleh karena itu diperlukan segenap kemampuan dan pikiran supaya proses persalinan ini dapat berjalan dengan baik.
Tapi jika hal ini tidak diperhatiakan secara baik atau memang mengalalami gangguana, maka ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi selama masa persalinanan, diantaranya adalah :

1. Pendarahan Masa Nifas. Ini adalah perdarahan dalam jumlah melebihi normal yang terjadi setelaha bayi terlahir. Dan mengenai pendaraahan ini terbagi menjadi beberapa jenis, seperti diantaranya adalah pendarahan dalam 24 jam pertama setelah melahirkan dan perdarahan nifas.
2. Infeksi Pasca Persalianan. Ini adalah infeksi yang terjadi setelah Ibu melahirkan dan ditandai dengan suhu tubuh pada saat dilakukan pemeriksaan. 
3. Ruptur Uteri. Adalah robekan yang terjadi pada rahim dan bisa disebabkan oleh proses operasi kehamilan sebelumnya. Penyebab lainya adalah kehamilan janin yang terlalu besar atau peregangan rahim yang berlebihan.
4. Trauma Perineum. Ini adalah luaka yang terjadi pada perineum pada saat proses persalinan dan penyebab utamanya adalah desakan kepala atau bagian tubuh janin yang secara tiba-tiba sehingga dapat menyebabkan kulit dan perineum mengalami robekana.

Kesimpulanya kehamilan dan janin adalah hal yang benar-benar dipahami oleh seorang Ibu yang akan melahirkan karena secara langsung si Ibulah yang paling berperan atas kesehatan atau resiko yang akan dialami janin. Jika hal ini tidak diperhatikan maka dapat mengakibatkan resiko atau kesalahan yang justru membuat janin mengalami gangguan.

Baca Selengkapnya..

Pengertian Kontraksi dan Persalinan

Pengertian Kontraksi dan Persalinan

Ini adalah penyakit dimana penderita mengalami kondisi berupa kontraksi rahim yang teratur dan bertahap serta mendorong janin melalui rahim bagian bawah, sehingga juga mengakibatkan janin keluar dari rahim.
Kontraksi juga dapat menyebabkan rahim membuka secara bertahap dan mengalami penipisan dan tertarik sampai menyatu dengan rahim.
Perlu juga diketahui bahwa persalinan normalnya terjadi tidak lebih dari jangka waktu 14 jam dan sejumlah darah bercampur dengan lendir, jika sudah begitu maka merupakan persalinan segera dimulai. Terkang selaput ketuban juga pecah dan sebelum persalinan dimulai, cairan ketuban akan mengalir melalui rahim dan vagina. Dalam keadaan seperti ini maka harus segera mengkonsultasikan diri ke dokter kandungan. Keadaan seperti ini juga mengharuskan ibu hamil mengalami persalinan cepat, tapi jika persalinan tidak juga terjadi dan bayi terlahir dalam keadaan normal maka biasanya akan dilakukan induksi persalinan yang bertujuan untuk mengurangi resiko infeksi akibat masuknya bakteri ke dalam vagina.
Ada beberapa hal yang menandai persalinan mulai mendekat, diantaranya adalah :

1. Perasaan Ibu bahwa seolah-olah bayinya turun ke bawah.
2. Ada cairan yang keluar dari vagina yang berwarna jernih atau pink dan bisa juga mengandung darah.  
3. Keluar cairan encer yang memancar atau mengucur dari vagaina.
4. Mengalami pola kram yang teratur dan bisa bersamaan dengan rasa nyeri pada punggung atau kraam pada saat mensutruasi.

Baca Selengkapnya..

Perdarahan Rahim Disfungsional

Pengertian Perdarahan Rahim Disfungsional

Ini adalah penyakit dimana penderita mengalami kondisi berupa pendarahan yang terjadi tidak normal disebabkan oleh perubahan hormonal. Biasanya penyakit ini terjadi pada awal atau akhir masa reproduktif. 

Penyebab Perdarahan Rahim Disfungsional

Secara medis diketahui bahwa penyakit ini disebabkan oleh kelainan hormon yang dapat mempengaruhi sistem reproduksi. 

Gejala Perdarahan Rahim Disfungsional

Jika sudah mengalami penyakit ini maka penderita akan mengalami gejala yang diantaranya adalah pendarahan secara tidak teratur dengan jumlah yang banyak.

Diagnosis Perdarahan Rahim Disfungsional

Tujuan dari diagnosis adalah menemukan penyebab dan gejala pasti dari penyakit ini setelah dilakukan pemeriksaan fisik pada penderita, diantara pemeriksaan fisik itu adalah yang dilakukan pada bagian panggul. Selain itu, pemeriksaan lain yang dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan serum, tes fungsi tiroid dan pemeriksaan kada androgen. 

Pengobatan Perdarahan Rahim Disfungsional

Selain dipengaruhi oleh hasil diagnosis, pengobatan penyakit ini juga dipengaruhi oleh usia penderita dan keadaan lapisan rahim atau rencana penderita untuk hamil lagi. Hal ini dikarenakan penyakit ini berhubungan dengan rahim yang resiko terbesarnya adalah penderita akan sulit memperoleh keturunan. 

Jika diagnosis menemukan bahwa penyakit ini masih termasuk ringan, maka jenis pengobatan yang dilakukan adalah masih berupa pemberian obat KB atau penambah hormon. Tapi jika penyakit ini sudah termasuk akut maka yang harus dilakukan adalah dengan dilatasi atau kuretase, hanya saja resiko yang harus diambil dengan metode kuretase adalah rahim yang harus diangkat sehingga dapat menyebabkan penderita hilang kemungkinan untuk mendapatkan keturunan.  

Baca Selengkapnya..

Keluarga Berencana (KB)

Pengertian Keluarga Berencana (KB)

Ini adalah salah satu usaha yang bertujuan untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak. Selain itu juga dapat diartikan sebagai upaya untuk menghidari kehamilan yang bersifat sementara dan digunakan alat kontrasepsi untuk menghndari kehamilan. Tapi jika terjadi kegagalan dalam kontrasepsi  maka jalan terbaik adalah dengan melakukan oborsi.

Jenis Alat Kontrasepsi

Beberapa jenis alat kontrasepsi adalah :

1. Kontrasepsi oral. Contohnya seperti pil KB yang mengandung hormon, dalam bentuk kombinasi progesterin dan estrogen. Dengan mengkonsumsi pil KB maka dapat mencegah kehamilan dengan cara menghentikan pelepasan sel telur dan menjaga kekentalan lendir servikal. 
2. Kotrasepsi pengahalang. Alat kontrasepsi ini akan mengahalangi jalan masuknya sperma ke dalam rahim wanita, dan yang termasuk dalam alat kontrasepsi ini adalah : Kondom, bisa melindungi pemakainya dari penyakit PMS serta mencegah perubahan prekanker tertentu pada sel-sel rahim. Diafraghma, merupakan plastik yang berbentuk kubah dengan sabuk yang lentur, dipasang pada rahim. Penutup Rahim, bentuknya hampir menyerupai diafraghma, namun ukuranya lebih kecil dan lebih kaku, dipasanganya pada serviks.
3. Penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasi Ini disebut juga dengan istilah coitus interruptus dimana dalam metode ini pria akan menarik penisnya dari vagina sebelum terjadi ejakulasi atau pelepasan sperma. Tapi metode ini juga dirasa kurang efektif karena untuk melakukanya perlu pengendalian diri yang tinggi.
4. Metode ritmik Dalam metode ini, pasangan suami istri tidak melakukan hubungan seksual selama masa subur wanita.

Baca Selengkapnya..

Komplikasi Persalinan

Persalinan merupakan pristiwa penting bagia seorang Ibua, karena pada saat itulah buah hati dia hadir ke dunia ini. Oleh karena itu diperlukan segenap kemampuan dan pikiran supaya proses persalinan ini dapat berjalan dengan baik.
Tapi jika hal ini tidak diperhatiakan secara baik atau memang mengalalami gangguana, maka ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi selama masa persalinanan, diantaranya adalah :

1. Pendarahan Masa Nifas. Ini adalah perdarahan dalam jumlah melebihi normal yang terjadi setelaha bayi terlahir. Dan mengenai pendaraahan ini terbagi menjadi beberapa jenis, seperti diantaranya adalah pendarahan dalam 24 jam pertama setelah melahirkan dan perdarahan nifas.
2. Infeksi Pasca Persalianan. Ini adalah infeksi yang terjadi setelah Ibu melahirkan dan ditandai dengan suhu tubuh pada saat dilakukan pemeriksaan. 
3. Ruptur Uteri. Adalah robekan yang terjadi pada rahim dan bisa disebabkan oleh proses operasi kehamilan sebelumnya. Penyebab lainya adalah kehamilan janin yang terlalu besar atau peregangan rahim yang berlebihan.
4. Trauma Perineum. Ini adalah luaka yang terjadi pada perineum pada saat proses persalinan dan penyebab utamanya adalah desakan kepala atau bagian tubuh janin yang secara tiba-tiba sehingga dapat menyebabkan kulit dan perineum mengalami robekana.

Kesimpulanya kehamilan dan janin adalah hal yang benar-benar dipahami oleh seorang Ibu yang akan melahirkan karena secara langsung si Ibulah yang paling berperan atas kesehatan atau resiko yang akan dialami janin. Jika hal ini tidak diperhatikan maka dapat mengakibatkan resiko atau kesalahan yang justru membuat janin mengalami gangguan.

Baca Selengkapnya..

Kontraksi dan Persalinan

Pengertian Kontraksi dan Persalinan

Ini adalah penyakit dimana penderita mengalami kondisi berupa kontraksi rahim yang teratur dan bertahap serta mendorong janin melalui rahim bagian bawah, sehingga juga mengakibatkan janin keluar dari rahim.
Kontraksi juga dapat menyebabkan rahim membuka secara bertahap dan mengalami penipisan dan tertarik sampai menyatu dengan rahim.
Perlu juga diketahui bahwa persalinan normalnya terjadi tidak lebih dari jangka waktu 14 jam dan sejumlah darah bercampur dengan lendir, jika sudah begitu maka merupakan persalinan segera dimulai. Terkang selaput ketuban juga pecah dan sebelum persalinan dimulai, cairan ketuban akan mengalir melalui rahim dan vagina. Dalam keadaan seperti ini maka harus segera mengkonsultasikan diri ke dokter kandungan. Keadaan seperti ini juga mengharuskan ibu hamil mengalami persalinan cepat, tapi jika persalinan tidak juga terjadi dan bayi terlahir dalam keadaan normal maka biasanya akan dilakukan induksi persalinan yang bertujuan untuk mengurangi resiko infeksi akibat masuknya bakteri ke dalam vagina.
Ada beberapa hal yang menandai persalinan mulai mendekat, diantaranya adalah :

1. Perasaan Ibu bahwa seolah-olah bayinya turun ke bawah.
2. Ada cairan yang keluar dari vagina yang berwarna jernih atau pink dan bisa juga mengandung darah. 
3. Keluar cairan encer yang memancar atau mengucur dari vagaina.
4. Mengalami pola kram yang teratur dan bisa bersamaan dengan rasa nyeri pada punggung atau kraam pada saat mensutruasi.

Baca Selengkapnya..

Mengurus Diri Sendiri Sewaktu Hamil

Pengertian Mengurus Diri Sendiri Sewaktu Hamil

Ini dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh wanita hamil agar dapat mengurus dirinya sendiri tanpa pertolongan dari orang lain, meski peran dari suami juga tetap dibutuhkan. Atau dapat diartikan dengan defines lain sebagai upaya perawatan diri seorang ibu untuk mendukung kesehatan janin yang dikandungnya supaya bisa terlahir normal nantinya.

Gejala Kehamilan

Diketahui bahwa gejala datangnya kehamilan pada seorang ibu dapat diketahui secara pasti oleh ibu itu sendiri. Hanya saja untuk memastikan secara lebih yakin maka ilmu medis dapat membantu melalui berbagai pemeriksaan.

Diagnosa Kehamilan

Tindakan ini juga harus dipahami oleh seorang ibu yang sedang hamil, dimana dapat diagnosa bahwa dirinya sedang positif hamil supaya juga siap menjaga kesehatan janin bayinya. Namun yang tidak boleh dilupakan bahwa peran suami dan ahli medis juga dibutuhkan dalam hal ini, hanya saja si Ibulah yang paling penting untuk paham tentang kehamilan yang sedang dialaminya.

Perawatan Kehamilan

Ada beberapa cara yang diyakini efektif untuk seorang ibu yang sedang hamil, diantaranya adalah :
1.    Disarankan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi
2.    Olahraga yang teratur
3.    Pemeriksaan atau konsultasi rutin dengan dokter anak
4.    Selalu menghindari hal yang beresiko terhadap kehamilanya atau berhati-hati dalam 
     melakukan sesuatu.

Baca Selengkapnya..