Pengertian Kelainan Refraktif
Dalam keadaan normal, mata menghasilkan gambaran yang jelas karena cahaya yang masuk dibiaskan oleh kornea dan lensa, sehingga terfokus ke retina. Retina mengirimkan gambaran yang terbentuk ke otak melalui saraf optikus. Bentuk kornea tetap, tetapi bentuk lensa berubah agar terfokus pada objek yang memiliki jarak yang berlainan dari mata. Pada kelainan refraktif, cahaya tidak dibiaskan sebagaimana mestinya sehingga gambaran yang terbentuk terlihat kabur.
Gejala Kelainan Refraktif
Gejala yang timbul adalah objek pada jarak jauh terlihat kabur karena mata terlalu panjang dan gambaran terfokus di depan retina bukan tepat pada retina, cahaya dari objek jarak dekat (misalnya ketika membaca buku), tidak dapat terfokus secara jelas pada retina. Mata terlalu pendek sehingga objek jarak dekat terlihat kabur. Hiperopia juga diturunkan. Bayi dan anak-anak cenderung mengalami hiperopia ringan. Sejalan dengan pertumbuhan dan bertambah panjangnya mata, hiperopia semakin berkurang.
Cara Mengobati Kelainan Refraktif
Pengobatan yang ditawarkan adalah Kacamata & Lensa Kontak Kacamata dan lensa kontak memperbaiki kelainan refraktif dengan cara menambah atau mengurangi kekuatan fokus pada kornea dan lensa. Kekuatan yang diperlukan untuk memfokuskan gambaran secara langsung ke retina diukur dalam dioptri. Pengukuran ini juga dikenal sebagai resep kacamata. Pada miopia, kornea dan lensa terlalu banyak memiliki kekuatan fokus, sehingga cahaya yang dibiaskan bertemu pada suatu titik di depan retina. Kacamata dan lensa kontak mengatasi keadaan ini dengan cara mengurangi kekuatan fokus mata yang alami dan memungkinkan cahaya terfokus pada retina. Untuk miopia, resepnya adalah negativf.